Skip to main content

Perjalanan Mush'ab bin Umair radhiyallahu 'anhu sahabat Rasulullah

Bagaimana mungkin ada orang yang bisa meninggalkan seluruh nikmat duniawi? Nilai apa sajakah yang lebih berharga dari itu semua? Akal pun tidak cukup untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Adapun hal yang menyelamatkan manusia dari kegelapan adalah ilmu, amal, serta kepribadian yang bisa menambahkan nilai kehidupan dan bersinar seperti bintang di langit. Salah satu bintang yang dapat menuntun kita untuk menemukan arah dan jati diri kita yang sebenarnya adalah seorang dari masa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yaitu Mushab bin Umair radhiyallahu anhu. Sahabat ini adalah seorang Mualim( pengajar alquranul Karim dari kalangan pembesar Ashabul qiran salah seorang sahabat yang pertama memeluk agama Islam, dan sahabat yang telah memberikan pelayanan besar terhadap agama Islam.



Memiliki segalanya dalam kehidupan duniawi

Sebelumnya, Mushab Bin Umair radhiyallahu Anhu berasal dari keluarga yang kaya raya diantara para pemuda Mekah, dia adalah pemuda yang paling tampan, selalu memakai pakaian yang paling bagus dan memakai minyak wangi yang paling wangi. Orang tuanya sangat menyayangi dirinya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda tentang Mushab Bin Umair radhiallahu Anhu sebagai berikut" di Mekah, aku belum pernah melihat seorang pun yang berpakaian Lebih Indah berparas lebih tampan dan memiliki harta yang melimpah daripada Musa'ab". Setelah mushab Bin Umair RA mendengar kabar bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengajak orang-orang untuk memeluk agama Islam di Darul Arqam, dia langsung pergi kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan memeluk agama Islam. Dia menyembunyikan keislamannya dari ibu dan kerabat kerabatnya, mengunjungi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam secara bersembunyi-sembunyi dan melaksanakan shalat pun secara diam-diam. Ustman bin thalhah mendapati Mus'ab radhiyallahu anhu sedang melaksanakan shalat, lalu mengabarkan keadaan tersebut kepada kerabat-kerabatnya. Mereka pun menangkap dan mengurung Mushab radhiallahu Anhu. Mereka menyiksanya agar dia meninggalkan keimanannya. Penyiksaan dan penganiayaan ini terus berlanjut sampai peristiwa hijrah ke habasyah yang pertama ketika Mushab radhiyallahu anhu kembali dari habasyah, kerabat-kerabatnya tidak lagi menganiaya dirinya.

Ditugaskan untuk menyiarkan agama Islam

12 orang muslim Madinah yang hadir dalam baiat aqabah pertama menulis sebuah surat kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam agar beliau mengirimkan seorang yang akan mengajak Penduduk Madinah pada kitabullah(alquranul Karim), menjelaskan agama Islam dan menghidupkannya dalam setiap aspek.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun mengutus Mushab Bin Umair radhiyallahu Anhu membacakan alquranul Karim untuk mereka, menjadi imam salat menjelaskan agama Islam dan mengajak mereka untuk memeluk agama Islam titik di Madinah Al Munawwarah dia dikenal dengan sebutan "muqri" ( orang yang membaca alquranul Karim sesuai dengan kaidah-kaidahnya ).
Orang-orang dari setiap kabilah yang ada di Madinah mulai berdatangan kepadanya dan memeluk agama Islam titik Dengan demikian, agama Islam pun telah tersebar luas dengan cepat di Madinah titik di satu sisi, mushaf radhiyallahu Anhu juga mempersiapkan Madinah untuk menyambut kedatangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam secara lahir.

Setelah itu, Mushab Bin Umair radhiallahu Anhu datang ke kota Mekah bersama 70 orang dari kabilah aus dan khazraj untuk membaiat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam(pada baiat aqabah kedua). Mushab Bin Umair radhiyallahu Anhu datang menghadap Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan mengabarkan Kepada beliau bahwa Penduduk Madinah telah memeluk agama Islam secara berbondong-bondong. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun merasa sangat gembira atas kabar ini.

Pertama-tama dia menghadap Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Ketika mendapatkan kabar bahwa Mushab bin Umai radhiallahu Anhu telah datang ke Mekah, sang Ibu segera mengirimkan kabar kepadanya seperti ini," wahai anak yang tidak setia, kamu telah datang ke sini, tetapi Mengapa kamu tidak datang kepadaku terlebih dahulu yang mendapatkan kabar ini pun berkata, "aku tidak akan pergi kepada siapapun sebelum menghadap Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam". Setelah memberikan kabar tentang Penduduk Madinah kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dia meminta izin dari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan pergi menemui ibunya. Ketika ibunya bertanya, apakah kamu masih belum berpaling dari agama yang tidak aku terima itu? Musad bin Umai radhiyallahu Anhu menjawab, "saya menganut agama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, agama ini adalah agama Islam yang diridhoi allah subhanahu wa ta'ala untuk rasulnya." Meskipun Mushab radhiallahu Anhu telah berkali-kali mengajak ibunya untuk bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah subhanahu wa ta'ala dan Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah hamba dan rasulnya". Ibunya dengan keras kepala tidak menerima ajakan putranya ini karena takut kaumnya akan mengolok-ngolok dirinya.

Setelah tinggal bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam selama beberapa waktu, mos'ab Bin Umair radhiallahu Anhu kembali berhijrah ke Madinah. 12 hari kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun berhijrah ke Madinah.

Menjadi pembawa bendera pada Perang Badar.

Mushab bin Umair radhiallahu Anhu membawa Bendera kaum Muhajirin yang merupakan bendera terbesar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pada Perang Badar titik pada perang uhud Musa bin Umairah radhiallahu Anhu juga membawa Bendera Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Setelah pasukan pemanah meninggalkan tempat mereka, tentara musuh melakukan serangan terhadap pasukan kaum muslim dari arah belakang dan menyerang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan sekuat tenagatik Mushab Bin Umair radhiallahu Anhu melindungi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan bendera di tangannya dan terus berjuang melawan pasukan kaum musyrik saat melakukan perlawanan inilah Ibnu Umayyah menebas tangan kanan Mushab Bin Umair radhiallahu Anhu hingga terputus. Kemudian Mushab bin Umai radhiallahu Anhu membaca ayat karimah berikut ini."dan Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul titik sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul. "( Quran surah Ali Imran: 144 )

Mushab bin Umair radhiyallahu Anhu pun memegang bendera dengan tangan kirinya dan membungkuk untuk melindunginya titik Lalu, Ibnu qayyimah menebas tangan kirinya hingga terputus juga. Kemudian Umair radhiallahu Anhu meraih bendera dengan kedua lengannya yang telah terpotong dan memeluknya. Pada saat itu pun dia kembali membaca ayat karimah yang sama titik Lalu Ibnu qayyimah menyerangnya tiga kali dengan tombak hingga mushaf radhiyallahu Anhu mati syahid.

Mengharapkan balasan hanya dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Mushab bin Umayyah radhiallahu Anhu wafat pada usia 40 tahun. Dia tidak meninggalkan apapun selain selembar pakaian saja titik ketika pakaian itu digunakan untuk mengkafani bagian kepalanya, kedua kakinya tidak tertutup pakaian itu. Ketika kedua kakinya ditutupi, kepalanya tidak tertutup. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun berkata" tutuplah kepalanya dengan pakaiannya dan tutuplah kedua kakinya dengan tanaman idzkir." Tentu saja, karena mushaf radhiyallahu Anhu mengharapkan balasan atas segala amal perbuatannya hanya dari Allah subhanahu wa ta'ala dia telah meninggalkan segalanya demi melayani agama Islam.

Comments

Post a Comment

Populer

MAKALAH SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

MAKALAH SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN KATA PENGANTAR Puji syukur yang dalam penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nyalah makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai “Sarana dan Prasarana dalam Pendidikan”. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran. Proses penyusunan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam penulis kepada yang terhormat : kepada dosen yang telah membimbing kami dalam membuat proses pembuatan makalah,dan kepada kawan-kawan semua. Hanya kepada Tuhan Maha Kuasa jualah penulis memohon doa sehingga bantuan dari berbagai pihak bernilai ibadah. Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan s

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR

BAB I PENDAHULUAN        A.     Latar Belakang Masalah             Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam keadaan hidup. Orang yang meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidip, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyakut dengan masa depan kita. Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup mengantung semata pada harapan. Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap, kita harus bertindak sengat menyedihkan bahwa banyak hal digantung berlebihan pada harapan de

MAKALAH KEDUDUKAN HADIST DAN FUNGSI HADIST TERHADAP AL-QURAN

KEDUDUKAN HADIST DAN FUNGSI HADIST TERHADAP AL-QURAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang            Islam sebagai agama yang sempurna yang mengatur disegala aspek kehidupan seorang anak manusia. Selain Al-Qur’an, umat Islam juga memiliki tuntunan lain sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia ini, yaitu As-Sunnah (ucapan, perbuatan dan sikap) yang telah diteladani oleh Rasulullah SAW. Berangkat dari penjelasan di atas, maka sangatlah penting bagi umat Islam untuk memahami dan mempelajari hadits (As-Sunnah) agar dapat menentukan mana hadits yang dapat menjadi landasan hukum dalam berbagai persoalan yang dihadapi umat manusia. B.Rumusan  Masalah Bagaimana kedudukan Hadist terhadap Al-quran? Apa fungsi Hadist terhadap Al-quran ? C. Tujuan Mengetahui kedudukan Hadist terhadap Al-quran. Mengetahui fungsi Hadist terhadap Al-quran. BAB II PEMBAHASAN A.     kedudukan Hadist terhadap Al-quran 1.       Sumber ajaran islam kedua s