DAMPAK UNSUR Na, Zr, Co, P, Zn DAN SENYAWA TEMBAGA (II) SULFAT, KARBON DIOKSIDA, ASAM KLORIDA DAN MAGNESIUM OKSIDA BAGI LINGKUNGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pencemaran lingkungan akibat limbah industri khususnya di Indonesia saat ini terjadi dimana-mana, baik pencemaran di lingkungan air, tanah, dan udara. Pencemaran tersebut tentunya membawa dampak buruk terhadap lingkungan itu sendiri dan kemampuan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pada dasarnya, pencemaran tersebut disebabkan oleh aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan tersebut didapatkan dari hasil pemanfaatan sumberdaya alam yang kemudian harus diolah menjadi produk yang dibutuhkan. Dalam proses pemanfaatan tersebut, dilakukan pengolahan yang selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah sebagai sisa olahan tidak terpakai yang kemudian dibuang ke lingkungan. Limbah tersebutlah yang menjadi salah satu faktor pencemar lingkungan baik air, tanah, dan udara yang bila tidak segera diatasi akan menimbulkan dampak buruk yang lebih luas bagi lingkungan.
Lingkungan hidup dikatakan tercemar apabila telah terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan itu sehingga tidak sama lagi dengan bentuk asalnya, sebagai akibat dari masuk dan atau dimasukkannya suatu zat atau benda asing ke dalam tatanan lingkungan itu (Palar, 1994). Limbah logam dan limbah zat warna merupakan sumber pencemar yang sangat membahayakan bagi lingkungan. Beberapa contoh logam berat yang beracun bagi manusia adalah: arsen (As), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timbal (Pb), merkuri (Hg), nikel (Ni), dan seng (Zn). Logam berat berbahaya karena dapat mengganggu kehidupan organisme di lingkungan jika keberadaannya melampaui ambang batas. Logam-logam berat ini juga mengancam kesehatan manusia karena dapat menjadi senyawa toksik bila melampaui ambang batas dan berada dalam tubuh manusia. Pencemaran logam berat merupakan masalah pencemaran lingkungan yang umum dan menjadi perhatian (Papafilippaki, et al., 2007). Logam berat adalah unsur logam dengan berat jenis lebih besar dari 5 gram/cm3 dan bersifat toksik (Sutamihardja dkk, 1982). Dikatakan toksik karena sulit terdegradasi sehingga dalam perairan dapat terakumulasi dalam organisme seperti ikan, karang dan lain-lain.
Logam berat ini banyak dihasilkan dari limbah industri seperti industri pelapisan logam. Berdasarkan data dari penelitian, logam-logam berat yang ada dalam limbah industri pelapisan logam yaitu ion Ni(II) sebesar 94,2 mg/L dan Ion Cu(II) sebesar 20,3 mg/L berada pada sekitar pH 2. Sedangkan penelitian Boricha (2008) menyebutkan bahwa kandungan logam dalam limbah pelapisan logam yaitu Fe 618 mg/L; Zn 584 mg/L; Cu 0,97 mg/L berada pada sekitar pH 0,94. Sciban M (2006) juga menyebutkan kandungan logam berat dalam limbah pelapisan logam antara lain Cu sebesar 18,9 mg/L; Zn sebesar 76,3 mg/L; Cd sebesar 8,52 mg/L berada pada pH 7,89 (Chen, 2007). Berdasarkan literatur tersebut, nampak bahwa logam Cu selalu ada didalam limbah dengan jumlah yang cukup signifikan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dipilih logam Cu sebagai salah satu logam berat.
Metode yang telah dikembangkan untuk mengatasi pencemaran Cu2+ di lingkungan antara lain elektroplating, penguapan, oksidasi, reduksi, pemisahan menggunakan membrane, dan adsorpsi. Adsorpsi menjadi pilihan yang baik karena metode ini merupakan metode yang paling efektif dan ekonomis (Park et al., 2007 dalam Mulyasuryani, 2013). Selain itu metode adsorpsi merupakan salah satu metode yang bekerja pada konsentrasi rendah, dapat didaur ulang, dan biaya yang dibutuhkan relatif murah (Sardjono, 2007).
Salah satu adsorben yang dapat digunakan ialah kitosan. Kitosan banyak dimanfaatkan sebagai adsorben karena mempunyai kemampuan yang cukup tinggi dalam mengikat ion logam dan kemungkinan pengambilan kembali yang relatif mudah terhadap ion logam yang terikat pada kitosan dengan menggunakan pelarut tertentu. Keunggulan adsorben kitosan adalah dapat digunakan untuk penanganan limbah secara berulang-ulang. (Muzzarelli, 1997 dalam Darjito, 2011). Kitosan dapat digunakan sebagai adsorben/penyerap yang dapat menyerap logam-logam berat, seperti Zn, Cd, Cu, Pb, Mg dan Fe (Knoor, 1984). Situs aktif kitosan baik dalam bentuk NH2 ataupun dalam keadaan terprotonasi NH3+ mampu mengadsorpsi logam-logam berat melalui mekanisme pembentukan khelat dan atau penukar ion.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa saja kelebihan dan kekurangan unsur Na, Zr, Co, P dan Zn bagi lingkungan.
2. Bagaimana Penegasan dalam AL-Qur’an tentang unsur Na, Zr, Co, P dan Zn.
3. Bagaimana sifat kimia dan fisika dari unsur Na, Zr, Co, P dan Zn.
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan senyawa Tembaga (II) Sulfat, Karbon Dioksida, Natrium Klorida, Asam Klorida dan Magnesium Klorida bagi lingkungan.
5. Bagaimana Penegasan dalam Al-Qur’an tentang senyawa Tembaga (II) Sulfat, Karbon Dioksida, Natrium Klorida, Asam Klorida dan Magnesium Klorida bagi lingkungan.
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan
latar belakang diatas maka tujuan
penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan unsur Na, Zr, Co, P dan Zn bagi lingkungan.
2.
Untuk mengetahui Penegasan dalam AL-Qur’an tentang unsur Na, Zr, Co, P
dan Zn.
3.
Untuk mengetahui sifat kimia dan fisika dari unsur Na, Zr, Co, P dan Zn.
4. Untuk Mengetahui kelebihan dan kekurangan senyawa Tembaga (II) Sulfat, Karbon Dioksida, Natrium Klorida, Asam Klorida dan Magnesium Klorida bagi lingkungan.
5. Untuk Mengetahui Penegasan dalam Al-Qur’an tentang senyawa Tembaga (II) Sulfat, Karbon Dioksida, Natrium Klorida, Asam Klorida dan Magnesium Klorida bagi lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. A. Kelebihan dan Kekurangan unsur Na, Zr, Co, P dan Zn Bagi Lingkungan
1. 1. Kelebihan dan Kekurangan Unsur Na
Natrium dalam bentuk logam sangat penting
dalam pembuatan ester dan dalam pembuatan senyawa organik.Natrium juga
merupakan komponen dari natrium klorida (NaCl) yang merupakan senyawa penting
bagi organisme hidup.Unsur ini juga memiliki kegunaan lain seperti untuk
memperbaiki struktur paduan logam tertentu, digunakan dalam sabun,
dikombinasikan dengan asam lemak, serta untuk memurnikan logam cair. Natrium
karbonat padat juga dibutuhkan untuk membuat kaca.
Natrium terkandung dalam banyak makanan
terutama dalam bentuk garam dapur. Natrium diperlukan manusia untuk menjaga keseimbangan
sistem cairan tubuh. Unsur ini juga dibutuhkan untuk berfungsinya saraf dan
otot. Namun, terlalu banyak natrium dapat merusak ginjal dan meningkatkan
kemungkinan tekanan darah tinggi. Jumlah natrium yang harus dikonsumsi
seseorang setiap hari bervariasi untuk tiap individunya. Reaksi natrium dengan
air menyebabkan terbentuknya uap natrium hidroksida yang sangat mengiritasi
kulit, mata, hidung, dan tenggorokan. Eksposur sangat parah bisa menyebabkan
sulit bernapas, batuk, dan bronkitis kimia.
Kontak parah dengan kulit bisa memicu
gatal-gatal, kesemutan, luka bakar termal dan kaustik yang membuat kerusakan
kulit permanen. Sedangkan kontak dengan mata bisa menyebabkan kerusakan
permanen dan kehilangan penglihatan.
Dampak Lingkungan Natrium, natrium dalam bentuk bubuk sangat eksplosif dalam air dan membentuk racun saat bereaksi dengan berbagai unsur lainnya. Dalam bentuk padat, natrium tidak mobile meskipun mudah menyerap kelembaban membentuk natrium hidroksida. Natrium hidroksida dikenal cepat terserap dalam tanah dan berpotensi menyebabkan pencemaran
1. 2. Kelebihan dan Kekurangan Unsur Zr
Zirkonium digunakan dalam paduan seperti
zircaloy yang digunakan dalam aplikasi nuklir karena tidak mudah menyerap
neutron. Logam ini juga digunakan dalam catalytic converters dan batu bata
tungku. Baddeleyite dan zirkonium tidak murni (zirkonia) digunakan dalam cawan
lebur di laboratorium. Zirkon (ZrSiO4) digunakan oleh refraktori,
pewarna keramik, dan pasir pengecoran. Zirkon juga dipasarkan sebagai batu
permata yang digunakan dalam perhiasan.
Logam ini juga memiliki banyak kegunaan lain,
di antaranya digunakan pada blitz fotografi dan instrumen bedah, untuk membuat
kaca televisi, untuk membersihkan sisa gas dari tabung vakum elektronik, dan
sebagai agen pengeras di paduan logam, terutama baja. Industri kertas dan
kemasan menemukan senyawa zirkonium menjadi pelapis permukaan yang baik karena
kuat dan tahan air.
Zirkonium dan garamnya umumnya memiliki sifat
racun rendah. Perkiraan asupan dari makanan adalah sekitar 50 mikrogram. Saat
memasuki tubuh, sebagian besar zirkonium tidak diserap usus, dan bila diserap
cenderung terakumulasi di tulang daripada di jaringan. Zirkonium 95 adalah
salah satu radionuklida yang terlibat dalam pengujian senjata nuklir. Radionuklida
ini berumur panjang dan akan terus meningkatkan risiko kanker selama puluhan
tahun dan berabad-abad yang akan datang.
Dampak Lingkungan Zirkonium, Zirkonium tidak
menimbulkan bahaya terhadap lingkungan. Sementara tanaman air menyerap
zirconium dengan cepat, namun tidak banyak yang terakumulasi sehingga tidak
menimbulkan efek signifikan.
2. 3. Kelebihan dan Kekurangan Unsur Co
Kobalt digunakan dalam berbagai paduan logam,
pada media perekaman magnetik, sebagai katalis untuk minyak bumi dan industri
kimia, serta sebagai agen pengering untuk cat dan tinta. Kobalt biru merupakan
bagian penting dari berbagai barang kerajinan seperti porselen, tembikar, kaca
patri, ubin, dan perhiasan enamel. Isotop radioaktif kobalt-60 digunakan dalam
perawatan medis dan juga untuk meradiasi makanan sebagai proses pengawetan.
Kobalt mungkin terpapar ke manusia melalui
udara, air, dan makanan yang mengandung kobalt. Kontak kulit dengan tanah atau
air yang mengandung kobalt juga mungkin terjadi. Unsur ini bermanfaat bagi
manusia karena merupakan bagian dari vitamin B12 yang penting untuk kesehatan.
Kobalt juga digunakan dalam pengobatan anemia bagi wanita hamil karena mampu
merangsang produksi sel darah merah. Total asupan harian kobalt bervariasi
hingga sebanyak 1 mg. Namun, perlu diingat bahwa konsentrasi yang terlalu
tinggi justru dapat merusak kesehatan.
Konsentrasi tinggi kobalt yang terhirup
melalui udara bisa menimbulkan berbagai keluhan seperti asma dan pneumonia. Hal
ini terutama terjadi pada orang-orang yang bekerja dengan kobalt. Tanah dekat
fasilitas pertambangan dan peleburan mungkin memiliki kandungan tinggi kobalt,
sehingga saat diasup melalui air atau tanaman yang terkontaminasi akan
menimbulkan berbagai efek kesehatan.
Efek kesehatan akibat penyerapan konsentrasi
tinggi kobalt diantaranya, muntah dan mual, Masalah penglihatan, Masalah
jantung, Kerusakan tiroid. Efek kesehatan juga bisa disebabkan oleh radiasi
isotop radioaktif kobalt yang memicu kemandulan, rambut rontok, muntah,
perdarahan, diare, koma, dan bahkan kematian. Radiasi ini antara lain digunakan
pada pasien kanker untuk menghancurkan tumor. Debu kobalt juga menyebabkan
berbagai keluhan seperti asma, batuk, sesak napas, penurunan fungsi paru, fibrosis
nodular, hingga kematian.
Dampak Lingkungan Kobalt Kobalt merupakan
elemen yang terjadi secara alami di lingkungan. Manusia menambahkan konsentrasi
kobalt di alam saat melakukan pembakaran batu bara, melakukan kegiatan
pertambangan, pengolahan bijih kobalt, dan penggunaan bahan kimia kobalt.
Isotop radioaktif kobalt tidak hadir dalam lingkungan secara alami, melainkan
dilepaskan melalui operasi pembangkit listrik tenaga nuklir dan kecelakaan
nuklir. Karena memiliki umur paruh yang relatif singkat, isotop radioaktif
kobalt umumnya tidak terlalu berbahaya.
Kobalt tidak dapat dimusnahkan setelah
memasuki lingkungan dan akan bereaksi dengan partikel lain atau terserap pada
partikel tanah atau sedimen air. Tanah yang mengandung kobalt rendah akan
membuat tumbuhan yang tumbuh kekurangan kobalt. Ketika hewan merumput, maka mereka
juga akan kekurangan kobalt. Di sisi lain, tanah di dekat fasilitas
pertambangan dan peleburan mungkin memiliki kandungan tinggi kobalt.
3. 4. Kelebihan dan Kekurangan Unsur P
Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada
ragaan tabung sinar katode (CRT) dan lampu pendar, sementara fosfor dapat
ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap
(glow in the dark). Fosfor dapat digunakan untuk pembuatan korek api
setelah dicampur dengan karbon dan belerang. Digunakan militer sebagai petunjuk
menentukan target atau sasaran Selain di lingkup militer.
Fosfor putih ternyata digunakan dalam barang
konsumsi yang kita gunakan sehari-hari, seperti minuman bersoda dan pasta gigi.
Secara luas, fosfor putih dipakai dalam industri untuk membuat asam fosfat atau
bahan kimia lain untuk dijadikan pupuk, bahan pengawet makanan, dan zat
pembersih. Dalam jumlah kecil, zat ini juga digunakan dalam pestisida dan
kembang api.
Asam fosfat jenuh, mengandung 70-75% P2O5,
yang mana P2O5 merupakan bahan penting dalam bidang pertanian tembak. Fosfat
juga dipakai dalam pembuatan kaca khusus, seperti yang digunakan dalam lampu
sodium. Fosfor penting untuk otot-otot. Tanpa fosfor didalam tubuh, anda
tidak dapat mengangkat kening atau menggerakkan jari sekalipun. Fosfor menolong
juga dalam memelihara keseimbangan asam basa yang normal di dalam tubuh dan
perlu sekali dalam pembentukan gigi yang sehat dan tulang yang kuat.
Fosfor bekerja dengan kalsium untuk membangun
tulang dan gigi. Zat ini membantu mempertahankan jaringan otak dan syaraf yang
normal. Kekurangan fosfor dapat menyebabkan berkurangnya berat badan,
kehilangan nafsu makan, pernafasan tidak teratur dan kelelahan. Sumber makanan
yang mengandung fosfor mencakup: jagung, produk-produk susu ( yang rendah lemak
), buah-buahan yang dikeringkan, kuning telur. Tumbuhan polong.
Kacang-kacangan, biji-bijian dan padi-padian.
Mengatur pengalihan energi. Melaui proses
fosforilasi fosfor mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B dalam pengalihan
energi dan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Bila satu gugus fosfat
ditambahkan pada ADP (Adenin Difosfat) maka terbentuk ATP (Adenin Trifosfat)
yang menyimpan energi dalam ikatannya. Bila energi diperlukan, ATP diubah
kembali menjadi ADP. Energi yang mengikat fosfat pada ADP dilepas untuk
keperluan berbagai reaksi di dalam tubuh.
Absorpsi
dan transportasi zat gizi. Dalam bentuk fosfat, fosfor berperan sebagai alat
angkut untuk membawa zat-zat gizi menyeberangi membran sel atau di dalam aliran
darah. Proses ini dinamakan fosforilasi dan terjadi pada absorpsi di dalam
saluran cerna, pelepasan zat gizi dari aliran darah ke dalam cairan
interseluler dan pengalihannya ke dalam sel. Lemak yang tidak larut dalam air,
diangkut di dalam darah dalam bentuk fosfolipida. Fosfolipida adalah ikatan
fosfat dengan molekul lemak, sehingga lemak menjadi lebih larut. Glikogen yang
dilepas dari simpanan hati atau otot berada di dalam darah terikat dengan
fosfor.
Fosfor putih digunakan sebagai bahan racun
tikus dan bom asap. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu
fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen
pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa. Fosfor juga
merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang. Bahan
tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida. Selain itu
fosfor diaplikasikan pula pada LED (Light Emitting Diode) untuk menghasilkan
cahaya putih.
Penyalahgunan fosfor menjadi Bom yang sangat
mengerikan. Fosfor bom memiliki sifat utama membakar. Menurut Ang Swee
Chai, seorang perempuan, dokter ortopedis kelahiran Malaysia yang juga seorang
ahli medis. Dalam bukunya ”From Beirut to Jerusalem” (Kuala Lumpur, 2002), zat
fosfornya biasanya akan menempel di kulit, paru-paru, dan usus para korban
selama bertahun-tahun, terus membakar dan menghanguskan serta menyebabkan nyeri
berkepanjangan. Para korban bom ini akan mengeluarkan gas fosfor hingga nafas
terakhir
Ketika fosfor putih ditembakan atau dibakar
udara maka akan bereaksi dengan oksigen membentuk fosfor pentaoksida (P2O5).
Walaupun fosfor berbahaya namun yang paling berbahaya yaitu terletak pada
proses pembakaran fosfor dan hasil pembakaran fosfor bukan pada ledakannya
Pembakaran fosfor di udara berlangsung sangat
eksotermis yaitu menghasilkan suhu sekitar 800°C. Suhu yang tinggi inilah yang
akan merusak jaringan tubuh seperti luka bakar ketika mengenai organ-organ
tubuh. Sedangkan hasil pembakaran fosfor putih yaitu berupa P2O5 dalam bentuk
asap. Asap yang dihasilkan sangat berbahaya karena selain beracun asap inipun
bersifat korosif atau dapat pula bereaksi dengan organ-organ tubuh manusia.
Oleh sebab itu jika fosfor ditembakan atau yang digunakan sebagai bom ketika
terbakar akan merusak sebagian besar jaringan tubuh. Misalnya jika mengenai
mata maka akan menyebabkan kebutaan, jika dihirup akan merusak kerongkongan
bahkan paru-paru jika dalam jumlah yang lebih banyak, jika mengenai kulit maka
akan menyebabkan luka bakar dan akan lebih parah lagi jika terkena dalam jumlah
banyak.
Biji fosfat mentah mengandung 2 – 4 % F.
Sewaktu bijih fosfat diubah menjadi fosfat yang larut dalam air, fluorida
dilepas ke udara sehingga menyebabkan rusaknya tanaman dan keracunan pada
ternak. Proses juga menghasilkan limbah fosfogipsum putih yang bersifat
radioaktif karena bijih fosfat mengandung uranium dari produk peluruhnya.
Pemanfaatan unsur P pada detergen dan pupuk
telah menyebabkan eutrofikasi, yakni suburnya tanaman air fitoplankton. Hal ini
menyebabkan kadar dalam air berkurang, sehingga organisme air
lainnya akan mati.
4. 5. Kelebihan dan Kekurangan Unsur Zn
Seng terutama digunakan dalam proses peleburan
besi serta sebagai campuran paduan logam. Logam ini juga digunakan sebagai
pelat negatif dalam beberapa baterai listrik serta untuk atap dan selokan dalam
konstruksi bangunan, serta dalam die casting di industri otomotif. Seng oksida
digunakan sebagai pigmen putih dalam cat air atau cat dan sebagai aktivator
dalam industri karet. Sebagai pigmen, seng juga digunakan dalam industri plastik,
kosmetik, kertas fotokopi, wallpaper, tinta cetak.
Pengaruh bagi kesehatan, Seng adalah elemen
yang sangat penting bagi kesehatan manusia. Asupan seng yang terlalu rendah
membuat seseorang kehilangan nafsu makan, penurunan indera perasa dan
penciuman, serta luka lambat sembuh. Kekurangan seng bahkan dapat menyebabkan
janin cacat lahir. Meskipun manusia mampu menangani konsentrasi seng yang cukup
tinggi, asupan terlalu tinggi justru menyebabkan berbagai masalah kesehatan,
seperti kram perut, iritasi kulit, muntah, mual, dan anemia. Tingkat seng yang
sangat tinggi dapat merusak pankreas dan mengganggu metabolisme protein, serta
menyebabkan arteriosclerosis.
Seng dapat berbahaya bagi janin yang belum
lahir dan janin baru lahir. Seorang ibu yang menyerap konsentrasi seng terlalu
tinggi dapat menyalurkannya ke janin melalui darah dan ASI.
Dampak Lingkungan Seng, produksi seng dunia
masih tinggi sehingga akan semakin banyak seng yang tersebar ke lingkungan. Air
yang tercemar seng dapat meningkatkan keasaman air. Beberapa jenis ikan
diketahui mengakumulasi seng dalam tubuh mereka. Sejumlah besar seng mungkin
ditemukan di tanah. Ketika tanah lahan pertanian tercemar dengan seng, hewan
akan menyerap konsentrasi tinggi yang merusak kesehatan mereka.
Seng tidak hanya menjadi ancaman bagi ternak,
tetapi juga bagi tumbuhan. Tanaman akan sulit tumbuh pada tanah yang memiliki
kandungan seng terlalu tinggi. Pada kasus ekstrim, hal ini bisa mengancam
ketahanan pangan. Seng juga berpotensi mengganggu aktivitas organisme dalam
tanah karena berefek negatif pada aktivitas mikrorganisme dan cacing tanah.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita ambil
intisari bahwasanya setiap yang di ciptakan oleh Allah swt. baik itu yang dapat
kita lihat maupun yang tidak dapat dilihat dan juga hanya bisa dirasakan
merupakan kebesaran Allah swt. yang patut kita syukuri karena memiliki peranan
yang sangat besar bagi kehidupan umat manusia. Disamping daripada itu manusia
sebagai khalifah di bumi harus sepatutnya dapat menjaga dan melestarikan
lingkungan, agar terjadinya keseimbangan. Suatu unsur maupun senyawa yang
diciptakan Allah swt. bisa menjadi malapetaka bagi umat manusia apabila manusia
tersebut tidak dapat memelihara serta memanfaatkannya dengan baik. Sehingga
menyebabkan kerusakan di lingkungan.
Unsur
seperti Na, Zr, Co, P dan Zn bagi lingkungan
sangatlah bermanfaat dan juga bisa menjadi berbahaya apabila tidak diperlakukan
dengan benar, semua tergantung kepada manusia yang mengolah bahan tersebut.
Salah satu contoh Na berguna sebagai bahan pmbuatan sabun, Zr berguna sebagai
pasir pengecoran dan juga sebagai bahan membuat nuklir, Co sebagai katalis
dalam pengolahan minyak bumi, P sebagai pasta gigi dn minuman bersoda, dan juga
Zn sebagai kontruksi bangunan, dan masih banyak lagi manfaatnya. Selain dari
manfaat yang berlimpah dari unsur-unsur tersebut, kekurangan dan efek samping
yang ditimbulkan dari unsur tersebut juga beragam, apabila manusia tidak pandai
dalam mengolahnya.
Senyawa
seperti Tembaga (II) Sulfat (CuSO4), Karbon Dioksida (CO2),
Natrium Klorida (NaCl), Asam Klorida (HCl) dan Magnesium Oksida (MgO) Bagi
Lingkungan sangatlah bermanfaat untuk kehidupan manusia yang sudah modern.
Salah satu contohnya senyawa MgO sangat berperan dalam bidang industri dan juga
senyawa yang lain. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan akan terjadinya
pencemaran dari setiap senyawa tersebut, karena akan menimbulkan lembah
industri yang buruk terhadap lingkungan hidup manusia.
Comments
Post a Comment