PROTEIN
Protein |
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Istilah protein berasal dari kata Yunani Proteos, yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot, seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks interseluler dan sebagainya protein. Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein itu sendiri mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitroge dan kadang kala sulfur serta fosfor.Protein dirumuskan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1938.
B. RUMUSAN MASALAH
a.
Apa pengertian protein?
b.
Apa komponen penyusun protein ?
c.
Bagaimana struktur protein?
d.
Bagaimana sintesis protein ?
e.
Apa fungsi protein?
f. Keuntungan dan kekurangan protein?
C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini yaitu :
a.
Untuk mengetahui pengertian protein
b.
Untuk mengetahui penyusun protein
c.
Untuk mengetahui struktur dari protein
d.
Untuk mengetahui sintesis protein
e. Untuk mengetahui fungsi protein
f. Untuk mengetaui keuntungan dan kekurangan protein
BAB II
PEMBAHASAN
A. A. PENEGERTIAN PROTEIN
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer – monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam aminobagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam aminobagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.
A. B. PENYUSUN PROTEIN
•
Atom C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus
karboksil (asam).
•
Atom H yang terikat pada atom C α.
•
Gugus karboksil yang terikat pada atom C α.
•
Gugus amino yang terikat pada atom C α.
•
Gugus R yang juga terikat pada atom C α.
Macam Asam Amino
Ada 20 macam asam amino, yang masing-masing ditentukan oleh jenis gugus R atau rantai samping dari asam amino. Jika gugus R berbeda maka jenis asam amino berbeda.
1. Alanin (Ala)
Alanin (Ala) atau asam 2-aminopropanoat merupakan salah satu asam amino
bukan esensial. Bentuk yang umum di alam adalah L-alanin (S-alanin) meskipun
terdapat pula bentuk D-alanin (R-alanin) pada dinding sel bakteri dan sejumlah
antibiotika. L-alanin merupakan asam amino proteinogenik yang paling banyak
dipakai dalam protein setelah leusin
Gugus metil pada alanina sangat tidak reaktif sehingga jarang terlibat
langsung dalam fungsi protein (enzim). Alanina dapat berperan dalam pengenalan
substrat atau spesifisitas, khususnya dalam interaksi dengan atom nonreaktif
seperti karbon. Dalam proses pembentukan glukosa dari protein, alanina berperan
dalam daur alanina.
2. Arginin (Arg)
Asam amino arginin memiliki kecenderungan basa yang cukup tinggi akibat
eksesi dua gugus amina pada gugus residunya. Asam amino ini tergolong setengah
esensial bagi manusia dan mamalia lainnya, tergantung pada tingkat perkembangan
atau kondisi kesehatan.
Bagi anak-anak, asam amino ini esensial. Pangan yang menjadi sumber utama
arginin adalah produk-produk peternakan (dairy products) seperti daging, susu
(dan olahannya), dan telur. Dari produk tumbuhan dapat disebutkan cokelat dan
biji kacang tanah.
3. Asparagin (Asn)
Asparagin adalah analog dari asam aspartat dengan penggantian gugus
karboksil oleh gugus karboksamid. Asparagin bersifat netral (tidak bermuatan)
dalam pelarut air. Asparagina merupakan asam amino pertama yang berhasil
diisolasi. Namanya diambil karena pertama kali diperoleh dari jus asparagus.
Fungsi biologi: Asparagina diperlukan oleh sistem saraf untuk menjaga
kesetimbangan dan dalam transformasi asam amino. Ia berperan pula dalam
sintesis amonia. Sumber: Daging (segala macam sumber), telur, dan susu (serta
produk turunannya) kaya akan asparagina
4. Asam aspartat (Asp)
Asam aspartat merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein.
Asparagin merupakan asam amino analognya karena terbentuk melalui aminasi
aspartat pada satu gugus hidroksilnya. Asam aspartat bersifat asam, dan dapat
digolongkan sebagan asam karboksilat. Bagi mamalia aspartat tidaklah esensial.
Fungsinya diketahui sebagai pembangkit neurotransmisi di otak dan saraf otot.
Diduga, aspartat berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan. Senyawa ini juga
merupakan produk dari daur urea dan terlibat dalam glukoneogenesis.
5. Sistein (Cys)
Sistein merupakan asam amino bukan esensial bagi manusia yang memiliki
atom S, bersama-sama dengan metionin. Atom S ini terdapat pada gugus tiol
(dikenal juga sebagai sulfhidril atau merkaptan). Karena memiliki atom S,
sisteina menjadi sumber utama dalam sintesis senyawa-senyawa biologis lain yang
mengandung belerang. Sisteina dan metionin pada protein juga berperan dalam
menentukan konformasi protein karena adanya ikatan hidrogen pada gugus tiol.
Sumber utama sisteina pada makanan adalah cabai, bawang putih, bawang bombay,
brokoli, haver, dan inti bulir gandum (embrio). L-sistein juga diproduksi secara
industri melalui hidrolisis rambut manusia dan babi serta bulunggas
6. Glutamine (Gln)
Glutamin adalah satu dari 20 asam amino yang memiliki kode pada kode
genetik standar. Rantai sampingnya adalah suatu amida. Glutamina dibuat dengan
mengganti rantai samping hidroksil asam glutamat dengan gugus fungsional amina.
Glutamina merupakan bagian penting dari asimilasi nitrogen yang berlangsung
pada tumbuhan. Amonia yang diserap tumbuhan atau hasil reduksi nitrit diikat
oleh asam glutamat menjadi glutamina dengan bantuan enzim glutamin sintetase
atau GS. Glutamina dijadikan suplemen atlet binaraga untuk mengganti kerusakan
otot dengan segera akibat latihan beban yang berat.
7. Asam glutamate (Glu)
Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan (polar) bersama-sama
dengan asam aspartat. Ini terlihat dari titik isoelektriknya yang rendah, yang
menandakan ia sangat mudah menangkap elektron (bersifat asam menurut Lewis).
Asam glutamat dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia sehingga tidak
tergolong esensial. Ion glutamat merangsang beberapa tipe saraf yang ada di
lidah manusia. Sifat ini dimanfaatkan dalam industri penyedap. Garam turunan
dari asam glutamat, yang dikenal sebagai mononatrium glutamat ( dikenal juga
sebagai monosodium glutamat, MSG, vetsin atau micin), sangat dikenal dalam
dunia boga Indonesia maupun Asia Timur lainnya sebagai penyedap masakan.
8. Glisin (Gly)
Glisina atau asam aminoetanoat adalah asam amino alami paling sederhana.
Rumus kimianya C2H5NO2. Asam amino ini bagi manusia bukan merupakan asam amino
esensial karena tubuh manusia dapat mencukupi kebutuhannya. Glisina merupakan
asam amino yang mudah menyesuaikan diri dengan berbagai situasi karena
strukturnya sederhana. Secara umum protein tidak banyak mengandung glisina.
Pengecualiannya ialah pada kolagen yang dua per tiga dari keseluruhan asam
aminonya adalah glisina. Glisina merupakan asam amino nonesensial bagi manusia.
Tubuh manusia memproduksi glisina dalam jumlah mencukupi. Glisina berperan
dalam sistem saraf sebagai inhibitor neurotransmiter pada sistem saraf pusat
(CNS).
9. Histidin (His)
Histidina merupakan satu dari 20 asam amino dasar yang ada dalam protein.
Bagi manusia histidina merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak.
Fungsi Histidina menjadi prekursor histamin, suatu amina yang berperan dalam
sistem saraf, dan karnosin, suatu asam amino.
10. Isoleusin (Ile)
Isoleusina adalah satu dari asam amino penyusun protein yang dikode oleh
DNA. Rumus kimianya sama dengan leusinhidrofobik (tidak larut dalam air) dan
esensial bagi manusia. tetapi susunan atom-atomnya berbeda. Ini berakibat pada
sifat yang berbeda. Isoleusina bersifat.Walaupun berdasarkan strukturnya ada
empat kemungkinan stereoisomer seperti treonin, isoleusina alam hanya tersedia
dalam satu bentuk saja.
11. Leusin (Leu)
Leusina merupakan asam amino yang paling umum dijumpai pada protein. Ia
mutlak diperlukan dalam perkembangan anak-anak dan dalam kesetimbangan nitrogen
bagi orang dewasa. Ada dugaan bahwa leusina berperan dalam menjaga perombakan
dan pembentukan protein otot. Leusina tergolong asam amino esensial bagi
manusia.
12. Lisin (Lys)
Lisina (bahasa Inggris lysine) merupakan asam amino penyusun protein yang
dalam pelarut air bersifat basa, seperti juga histidin. Lisina tergolong
esensial bagi manusia dan kebutuhan rata-rata per hari adalah 1- 1,5 g. Lisina
menjadi kerangka bagi niasin (vitamin B1). Kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan pelagra. Lisina juga dilibatkan dalam pengobatan terhadap penyakit
herpes. Biji-bijian serealia terkenal miskin akan lisina. Sebaliknya, biji
polong-polongan kaya akan asam amino ini.
Metionina, bersama-sama dengan sistein, adalah asam amino yang memiliki
atom S. Asam amino ini penting dalam sintesis protein (dalam proses
transkripsi, yang menerjemahkan urutan basa nitrogen di DNA untuk membentuk
RNA) karena kode untuk metionina sama dengan kode awal (start) untuk suatu
rangkaian RNA. Biasanya, metionina awal ini tidak akan terikut dalam protein
yang kelak terbentuk karena dibuang dalam proses pascatranskripsi. Asam amino
ini bagi manusia bersifat esensial, sehingga harus dipasok dari bahan pangan.
Sumber utama metionina adalah buah-buahan, daging (ayam, sapi, ikan), susu
(susu murni, beberapa jenis keju), sayuran (spinach, bayam, bawang putih,
jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah,
tahu, tempe).
14. Fenilalanin (Phe)
Fenilalanina adalah suatu asam amino penting dan banyak terdapat pada
makanan, yang bersama-sama dengan asam amino tirosin dan triptofan merupakan
kelompok asam amino aromatik yang memiliki cincin benzena. Fenilalanina
bersama-sama dengan taurin dan triptofan merupakan senyawa yang berfungsi
sebagai penghantar atau penyampai pesan (neurotransmitter) pada sistem saraf
otak. Dalam keadaan normal, fenilalanina diubah menjadi tirosin dan dibuang
dari tubuh. Gangguan dalam proses ini (penyakitnya disebut fenilketonuria atau
fenilalaninemia atau fenilpiruvat oligofrenia, disingkat PKU) menyebabkan
fenilalanina tertimbun dalam darah dan dapat meracuni otak serta menyebabkan
keterbelakangan mental. Penyakit ini diwariskan secara genetik: tubuh tidak
mampu menghasilkan enzim pengolah asam amino fenilalanina, sehingga menyebabkan
kadar fenilalanina yang tinggi di dalam darah, yang berbahaya bagi tubuh.
15. Prolin (Pro)
Prolina merupakan satu-satunya asam amino dasar yang memiliki dua gugus
samping yang terikat satu-sama lain (gugus amino melepaskan satu atom H untuk
berikatan dengan gugus sisa). Akibat strukturnya ini, prolina hanya memiliki
gugus amina sekunder (-NH-). Beberapa pihak menganggap prolina bukanlah asam
amino karena tidak memiliki gugus amina namun imina namun pendapat ini tidak
tepat.
Fungsi terpenting prolina tentunya adalah sebagai komponen protein. Sel
tumbuh-tumbuhan tertentu yang terpapar kondisi lingkungan yang kurang cocok
(misalnya kekeringan) akan menghasilkan prolina untuk menjaga keseimbangan
osmotik sel. Prolina dibuat dari asam L-glutamat dengan prekursor suatu asam
imino. Prolina bukan merupakan asam amino esensial bagi manusia.
16. Serine (Ser)
Serina merupakan asam amino penyusun protein yang umum ditemukan pada
protein hewan. Protein mamalia hanya memiliki L-serin. Serina bukan merupakan
asam amino esensial bagi manusia. Namanya diambil dari bahasa Latin, sericum
(berarti sutera) karena pertama kali diisolasi dari protein serat sutera pada
tahun 1865. Strukturnya diketahui pada tahun 1902. Fungsi biologi dan
kesehatan: Serina penting bagi metabolisme karena terlibat dalam biosintesis
senyawa-senyawa purin dan pirimidin, sistein, triptofan (pada bakteria), dan
sejumlah besar metabolit lain. Sebagai penyusun enzim, serina sering memainkan
peran penting dalam fungsi katalisator enzim. Ia diketahui berada pada bagian
aktif kimotripsin, tripsin, dan banyak enzim lainnya. Berbagai gas-gas
perangsang saraf dan senyawa aktif yang dipakai pada insektisida bekerja
melalui residu serina pada enzim asetilkolin esterase, sehingga melumpuhkan
enzim itu sepenuhnya. Akibatnya, asetilkolin (suatu neurotransmiter) yang
seharusnya segera diuraikan oleh enzim itu segera setelah bekerja malah
menumpuk di sel dan mengakibatkan kekejangan dan kematian. Sebagai penyusun
protein non-enzim, rantai sampingnya dapat mengalami glikolisasi yang dapat
menjelaskan gangguan akibat diabetes. Serina juga merupakan satu dari tiga asam
amino yang biasanya terfosforilasi oleh enzim kinase pada saat transduksi
signal pada eukariota
17. Treonin (Thr)
Treonina merupakan salah satu dari 20 asam amino penyusun protein. Bagi
manusia, treonina bersifat esensial. Tubuh manusia tidak memiliki enzim
pembentuk treonina namun manusia memerlukannya, sehingga treonina esensial
(secara gizi) bagi manusia. Kehadiran enzim treonina-kinase dapat menyebabkan
fosforilasi pada treonina, menghasilkan fosfotreonina, senyawa antara penting
pada biosintesis metabolit sekunder. Treonina banyak terkandung pada
produk-produk dari susu, daging, ikan, dan biji wijen.
18. Tritofan (Trp)
Triptofan merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein yang
bersifat esensial bagi manusia. Bentuk yang umum pada mamalia adalah, seperti
asam amino lainnya, L-triptofan. Meskipun demikian D-triptofan ditemukan pula
di alam (contohnya adalah pada bisa ular laut kontrifan). Fungsi biologi dan
kesehatan: Gugus fungsional yang dimiliki triptofan, indol, tidak dimiliki
asam-asam amino dasar lainnya. Akibatnya, triptofan menjadi prekursor banyak
senyawa biologis penting yang tersusun dalam kerangka indol. Triptofan adalah
prekursor melatonin (hormon perangsang tidur), serotonin (suatu transmiter pada
sistem saraf) dan niasin (suatu vitamin).
19. Tirosin (Tyr)
Tirosina (dari bahasa Yunani tyros, berarti keju, karena ditemukan
pertama kali dari keju) merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein. Ia
memiliki satu gugus fenol (fenil dengan satu tambahan gugus hidroksil). Bentuk
yang umum adalah L-tirosin (S-tirosin), yang juga ditemukan dalam tiga isomer
struktur: para, meta, dan orto. Pembentukan tirosina menggunakan bahan baku
fenilalanin oleh enzim Phe-hidroksilase. Enzim ini hanya membuat para-tirosina.
Dua isomer yang lain terbentuk apabila terjadi “serangan” dari radikal bebas
pada kondisi oksidatif tinggi (keadaan stress). Fungsi biologi dan kesehatan: Dalam
transduksi signal, tirosina memiliki peran kunci dalam pengaktifan beberapa
enzim tertentu melalui proses fosforilasi (membentuk fosfotirosina). Bagi
manusia, tirosina merupakan prekursor hormon tiroksin dan triiodotironin yang
dibentuk di kelenjar tiroid, pigmen kulit melanin, dan dopamin, norepinefrin
dan epinefrin. Tirosina tidak bersifat esensial bagi manusia. Oleh enzim
tirosina hidroksilase, tirosina diubah menjadi DOPA yang merupakan bagian dari
manajemen terhadap penyakit Parkinson. Tanaman opium (Papaver somniferum)
menggunakan tirosina sebagai bahan baku untuk menghasilkan morfin, suatu
alkaloid.
20. Valin (Val)
Valina adalah salah satu dari 20 asam amino penyusun protein yang dikode
oleh DNA. Dalam ilmu gizi, valina termasuk kelompok asam amino esensial.
Namanya berasal dari nama tumbuhan valerian (Valeriana officinalis). Sifat
valina dalam air adalah hidrofobik (‘takut air’) karena ia tidak bermuatan.
Pada penyakit anemia “bulan sabit” (sel-sel eritrosit tidak berbentuk seperti
pil tetapi seperti bulan sabit, sickle-cell anaemia), valina menggantikan
posisi asam glutamat, asam amino lain yang hidrofilik (‘suka air’), pada
hemoglobin. Akibatnya bentuk sel berubah dan kehilangan kemampuan mengikat
oksigen secara efektif. Valina diproduksi dengan menggunakan treonin sebagai
bahan baku. Sumber pangan yang kaya akan valina mencakup produk-produk
peternakan (daging, telur, susu, keju) dan biji-bijian yang mengandung minyak
(misalnya kacang tanah, wijen, dan lentil).
A. C. STRUKTUR PENYUSUN PROTEIN
1. struktur primer
Struktur primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai
polipeptida. Struktur primer protein merupakan urutan asam amino
penyusun proteinyangdihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick
Sanger merupakan ilmuwan yangberjasa dengan temuan metode penentuan deret asam
amino pada protein, denganpenggunaan beberapa enzim protease yang mengiris
ikatan antara asam amino tertentu,menjadi fragmen peptida yang lebih pendek
untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuankertas kromatografik. Urutan asam
amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957,Vernon Ingram menemukan bahwa
translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, danlebih lanjut memicu
mutasi genetik.
2. struktur sukender
Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari
rangka protein.Duapola
terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet.Struktur sekunder protein adalah
struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein
yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder
misalnya ialah sebagai berikut: o alpha helix (α-helix, “puntiran-alfa”), berupa
pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral; o beta-sheet (β-sheet, “lempeng-beta”), berupa
lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang
saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
3. Struktur
tersier
Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai
polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu.Sebagai contoh,
struktur tersier enzim sering padat, berbentuk globuler.Struktur tersier yang
merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier
biasanya berupa gumpalan.Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara
fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer,
trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
4. Struktur kuartener
Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai
polipeptida.Struktur kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak
bersama-sama membentuk struktur protein.
Ditinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu:
1. Protein sederhana yang merupakan protein yang
hanya terdiri atas molekul molekul asam amino
2. Protein
gabungan yang merupakan protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan
protein. Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid
atau asam nukleat.
Protein
sederhana menurut bentuk molekulnya dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Protein
fiber.
Molekul protein ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang
memanjang dan dihubungkan satu sama lain oleh beberapa ikatan silang hingga
merupakan bentuk serat atau serabut yang stabil.
Protein
fiber tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam, basa
ataupun alkohol.Berat molekulnya
yang besar belum dapat ditentukan dengan pati dan sukar dimurnikan.Kegunaan
protein ini hanya untuk membentuk struktur jaringan dan bahan, contohnya adalah
keratin pada rambut.
2. Protein
globular.
Protein globular pada umumnya berbentuk bulat atau elips dan terdiri atas rantai polipeptida yang terlibat. Protein globular/speroprotein berbentuk bola, protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah berubah di bawah pengaruh suhu, konsentrasi asam dan asam encer.Protein ini mudah terdenaturasi. Banyak terdapat pada susu, telur dan daging.
D. SINTESE PROTEIN
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan menjadi peptidpeptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim.Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino.Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh.Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh.Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA.Ini disebut dengan DNA transkripsi. Kemudian karena hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.
Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di Yale, 1914, menguji cobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati.Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.
E. FUNGSI
PROTEIN
a. Sebagai biokatalisator (enzim).
- Sebagai protein transport contohnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit, mioglobin mengangkut oksigen dalam otot. Ion besi diangkut dalam plasma darah oleh transferin dan disimpan dalam hati sebagai kompleks dengan feritin.
- Sebagai pengatur pergerakan. Protein merupakan
komponen utama daging. Gerakan otot terjadi karena ada dua molekul (aktin dan
miosin) protein yang saling bergeseran. Pergerakan silia dan flagela pada organisme
protista akibat dari protein tubulli pada organel tersebut.
- Sebagai penunjang mekanis. Kekuatan dan daya
tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen. Pada persendian ada
elastin. Pada kuku, bulu rambut ada protein keratin.
- Pertahanan tubuh dalam bentuk antibodi. Suatu
protein khusus yang mengikat benda asing yang masuk kedalam tubuh seperti
virus, bakteri dan lain lain.
- Sebagai media perambatan impuls saraf. Protein
ini biasanya berbentuk reseptor misalnya rodopsin suatu protein yang bertindak
sebagai reseptor atau penerima warna atau cahaya pada sel sel mata.
- Sebagai pengendalian pertumbuhan. Protein
bekerja sebagai reseptor yang dapat mempengaruhi fungsi bagian bagian DNA yang
mengatur sifat dan karakter.
A.
Kelebihan Dan Kekurangan Protein
- Kelebihan Protein
Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain:
- Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memeliharajaringan tubuh.
- 2Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh.3. Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.
- 4. Sumber energi.
- 5. Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan.
- 6. Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
- 7. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel.
Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai
banyak sekali fungsi di tubuh kita.Pada dasarnya protein menunjang keberadaan
setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh.Setiap orang dewasa harus sedikitnya
mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein
bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
•
Kekurangan
Protein bisa berakibat fatal:
Kerontokan
rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein –Keratin
Yang
paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit
•
kekurangan
protein.
Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
- hipotonus
- gangguan pertumbuhan
- hati lemak
- Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
- Protein
adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama
lain dengan ikatan peptida.
- Komponen
penyusun protein terdiri dari :Alanin (alanine), Arginin (arginine), Asparagin
(asparagine), Asam aspartat (aspartic acid), Sistein (cystine), Glutamin
(Glutamine), Asam glutamat (glutamic acid), Glisin (Glycine), Histidin
(histidine), Isoleusin (isoleucine), Leusin (leucine), Lisin (Lysine), Metionin
(methionine), Fenilalanin (phenilalanine), Prolin (proline), Serin (Serine),
Treonin (Threonine), Triptofan (Tryptophan), Tirosin (tyrosine), dan Valin
(valine)
- Ikatpeptidaan
antara asam amino yang satu dengan lainnya disebut ikatan
- Struktur protein ada 4 tingkatan yaitu :Struktur primer, Struktur sekunder, Struktur tersier, Struktur kuartener.
- Sintese protein dilakukan dengan bantuan enzim di system pencernaan, protein diuraikan menjadi peptidpeptid yang strukturnya diuraikan lebih sederhana.
- Fungsi protein: katalisis enzimatik, transportasi dan penyimpanan, koordinasi gerak, penunjang mekanis, proteksi imun, Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf, Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi.
- Keuntungan dan kekurangan protein bagi tubuh: Keuntungan protein: Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh, Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh, Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.Sumber energy, Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan, Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibody, Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel. Kekurangan Protein yaitu, kerontokan rambut, yang paling buruk ada yang disebut dengan kwasiorkor, penyakit kekurangan protein, kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian
DAFTAR PUSTAKA
Sloane, Ethel.2003.Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula.jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran (EGC)
Almatsier, Sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Murray, Robert K. Daryl K. Granner. Victor W.
Radwell. 2009.Biokimia Harper Edisi 27.Jakarta:
Penerbit Buku Kedokeran (EGC)
Comments
Post a Comment