Pada pagi harinya, dia memanggil istrinya dan menjelaskan
kekhawatirannya. Kemudian, dia menyampaikan jalan keluar yang dia temukan. Dia
akan menjual rumah, ladang, dan hewan-hewan ternaknya, lalu sebagai gantinya,
dia akan membeli sebidang tanah yang luas. Sebab, hasil panen yang mereka
dapatkan dari ladang kecil hampir tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang
keluarganya, dan ketika bayi yang baru lahir diperhitungkan ke dalam
pengeluaran, mereka akan lebih kesulitan lagi dalam mencukupi kebutuhan mereka.
Sang istri pun membenarkan suaminya dan tidak berkomentar terhadap
keputusannya untuk menjual apa yang dimilikinya. Pertama, pria itu menjual
hewan-hewan ternak, kemudian ladang, dan terakhir rumahnya. Semua telah dijual
satu per satu. Keluarga itu pun menumpang kepada tetangganya yang miskin
seperti mereka, dan pada saat itu, bayi mereka pun lahir Sang ayah merasa
senang sekaligus malu dan khawatir. Dia tidak memiliki siapa pun untuk dimintai
bantuan, dan masa depan keluarganya bergantung pada langkah yang akan dia ambil.
Pria itu pun gelap mata, lalu menemui mafia di Florida atas arahan
tetangganya. Melalui perantara mafia, dia bisa mendapatkan ladang barunya
dengan harga yang jauh lebih murah jika dia membelinya. Mafia pun mendengarkan
pria itu, dan keesokan harinya, mereka telah menyiapkan sertifikat tanah ladang
tersebut. Pria itu memberikan semua uangnya kepada mereka, dan pengurusan
dokumen-dokumen resmi pun akhirnya selesai dilakukan. Dengan demikian,
sebenarnya dia telah mengambil langkah yang salah tanpa dia sadari.
Keesokan harinya, ketika pergi ke ladang yang sesuai dengan
sertifikatnya, pria itu menyadari bahwa dirinya telah melakukan kesalahan
terbesar dalam hidupnya. Sebab, ladang yang dibelinya itu berada di daerah yang
dikenal sebagai sarang ular derik. Tanah di tempat itu benar-benar penuh dengan
bebatuan. Jangankan penanaman bibit, jalan kaki pun tidak bisa dilakukan di
tanah kosong itu karena adanya ular-ular berbisa. Pria itu menarik napas
dalam-dalam. Dia berkata kepada dirinya sendiri, "Semuanya sudah
berakhir." Dia tidak bisa menanam apa pun di tanah itu, tidak dapat
meminta uangnya kembali dari mafia, dan juga tidak dapat membawa makanan ke
rumahnya. Kemudian, dia mulai menangis, dia ingat bahwa dirinya sudah tidak
punya rumah. Apa yang akan Anda lakukan jika Anda berada di posisi pria ini?
Pertimbangkanlah juga bahwa pria itu sudah gagal, bangkrut, dan putus asa.
Pedagang ular
Tepat tiga setengah tahun kemudian, pria itu telah menjadi salah
satu dari empat orang terkaya di Florida. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Kebuntuan telah membuat pria itu menjadi seorang penemu. Kesalahan
yang telah dilakukannya tanpa ia sadari menjadikannya seperti seorang Tariq
bin Ziyad yang mampu berperang dengan mencium bau asap dari kapal-kapal yang
dibakarnya. Pria yang sudah merugi dan tidak punya apa-apa ini mulai memelihara ular-ular derik. Tempat ini pun telah menarik perhatian
para wisatawan. Setelah beberapa saat, dia mulai mengekspor daging ular ke
negara-negara Timur Jauh. Usahanya terus berkembang pesat, bahkan perusahaan-
perusahaan farmasi pun memesan racun ular darinya untuk memproduksi "serum
anti bisa".
Anda mungkin bertanya-tanya, "Bagaimanakah kisah ini akan
berakhir?" Kami akan jelaskan. Meningkatnya kebutuhan pangan disertai dengan
meningkatnya jumlah penduduk telah mengurangi kepekaan para produsen dan
pemasok untuk menyediakan produk-produk yang halal, sehat, dan bersih. Terutama
ketika kemudahan yang muncul berkat banyaknya bahan aditif dikombinasikan
dengan ambisi untuk mendapatkan lebih banyak uang, produk yang baik pun tidak
dapat diproduksi lagi. Lantas, apakah kondisi saat ini benar- benar sudah
seserius ini? Apakah orang-orang sudah tidak bisa lagi mendapatkan sesuatu yang
halal dan bersih? Ingatlah keputusasaan pria di atas dan ingatlah bahwa jalan
keluar akan selalu ada meskipun ketika kita berada dalam situasi tersulit.
Tingkatkanlah strategi Anda untuk mencari yang halal.
Apakah Anda perlu daging putih (ayam) yang pasti kehalalannya ?
Benar, banyak terdapat produk yang syubhat di pasaran. Kita harus
menjauhi segala sesuatu yang syubhat sebagaimana kita menjauhi segala sesuatu
yang haram sebagai kewajiban dalam agama kita. Meskipun komentar-komentar yang
sering kita dengar seperti, "Itu syubhat, ini syubhat. Lantas, kita makan
apa saudaraku? Apakah kita harus kelaparan?" dianggap wajar, kewajiban
seorang muslim adalah memperhatikan segala sesuatu yang ia konsumsi dengan
sebaik mungkin dan mencari cara untuk dapat melakukan hal ini. Mari kita ikuti perjalanan ayam
terlebih dahulu, dan kita berikan contoh sederhana dari kehidupan sehari-hari.
Untuk daging ayam, perlu diperhatikan kehalalan dalam semua prosesnya, mulai
dari penetasan anak ayam sampai diantarkannya ke tangan konsumen dalam bentuk
daging ayam. Oleh sebab itu, Anda harus memenuhi kebutuhan daging putih Anda
dari perusahaan yang dapat Anda percayai sepenuhnya.
Selain itu, Anda dapat menyembelih sendiri ayam Anda dengan membaca
basmalah dalam keadaan berwudhu, dan ayam itu haruslah ayam yang Anda pelihara
sendiri dengan pakan nabati alami. Hal itu memang merupakan pekerjaan yang
memberatkan, kami akui. Mungkin juga Anda tidak memiliki waktu untuk melakukan
itu semua. Namun, bukankah cara tersebut layak dilakukan untuk memperoleh
makanan yang halal?
Jika Anda ingin daging merah (sapi,lembu,kambing,domba) yang hemat dan kehalalan yang terjamin kami punya caranya.
Sama seperti daging putih, daging merah pun perlu diperhatikan
dengan sangat baik. Tidaklah cukup jika hal yang Anda perhatikan hanyalah bahwa
daging yang Anda beli adalah daging hewan yang dapat dimakan. Bagaimana dan
oleh siapa hewan itu dipotong pun sama pentingnya. Apakah hewan itu disembelih
oleh seseorang yang memperhatikan bacaan basmalah dan memiliki wudhu ketika
memotongnya, akidahnya lurus, serta memperhatikan aturan-aturan penyembelihan
(kesehatan hewan, darahnya dialirkan dengan sempurna, dll.)?
Anda dapat membeli daging merah dari sebuah tempat yang Anda tahu
cara penyembelihan di sana atau dari sebuah perusahaan yang dapat Anda percayai
sepenuhnya. Atau Anda dapat menerapkan metode yang pernah kami jumpai berikut
ini di rumah Anda.
Tentu saja, Anda perlu mengalokasikan dana sekitar Rp 4.000.000
untuk menerapkan metode ini. Kami tahu bahwa Anda tidak berpikir seperti ini,
"Dari mana kita akan mendapatkan uang sebanyak itu?" Kendaraan
seharga Rp 150.000.000 dapat dibeli meskipun dengan bujet Rp 100.000.000, maka
nilai di atas tentu dapat diperoleh demi bisa hidup sesuai dengan yang
diperintahkan oleh agama kita. Ada sebuah perkataan, "Niat yang baik akan
mendatangkan kebaikan." Allah SWT akan memberikan kemampuan kepada kita
karena niat kita benar. Yang terpenting adalah kita harus berusaha
melakukannya. Adapun metode kita adalah sebagai berikut.
Pertama, kita membeli sebuah deep freezer untuk rumah kita.
Kemudian, kita membeli sebuah mesin penggiling daging rumahan. Ketika akhir
pekan tiba, kita langsung pergi ke pasar hewan dengan menggunakan mobil dan
membeli seekor kambing dengan melakukan penawaran. Tahap selanjutnya lebih
mudah. Jika kita bisa menyembelih, kita menyembelihnya sendiri. Jika tidak
bisa, kita dapat meminta seseorang yang kita kenal dan percaya untuk memotong
hewan kita. Selamat menikmati. Anda bisa menyimpan daging tersebut di deep
freezer, lalu memasak dan memakannya kapan pun dengan tenang. Jangan lupa bahwa
berkat metode ini, Anda dapat memperoleh daging tersebut dengan harga yang
sangat terjangkau.
Berapa banyak roti yang Anda butuhkan?
Mari kita berikan contoh yang lain dari produk roti. Para ahli
mengatakan bahwa terdapat aditif yang dipertanyakan kehalalannya seperti
"Lecithin" di dalam tepung dan roti. Kita tidak sedang membahas
"ada atau tidaknya Lecithin". Namun, ada situasi yang meragukan saat
ini. Solusinya adalah membuat roti sendiri di rumah. Saran kami ini mungkin tidak terlalu dapat diterima, terutama oleh para ibu rumah tangga. Sebab, membuat roti di rumah merupakan sebuah
pekerjaan yang sulit. Akan tetapi, ada metode yang lebih mudah yang kami
sarankan. Dengan cara ini, Anda dapat menyajikan roti yang alami, bergizi,
sehat, dan bersih untuk keluarga Anda. Selain itu, Anda tidak akan mengalami kesulitan dalam membuat roti dengan cara ini. Satu-satunya bagian yang sulit
adalah Anda harus menyiapkan uang sekitar Rp 5.000.000 untuk menerapkan metode
ini. Ini adalah pengeluaran yang perlu dipertimbangkan dalam mencari kehalalan.
Adapun penerapan metode ini adalah sebagai berikut.
Bukalah browser atau peramban Anda dan carilah "Mesin penepung
kecil", lalu Anda dapat membeli satu buah mesin penepung yang sebesar food
processor untuk rumah Anda. Harga mesin penepung tersebut adalah sekitar Rp
1.000.000. Ada juga beberapa mesin yang lebih ekonomis dan yang lebih mahal.
Atau Anda juga dapat membeli tepung tanpa bahan tambahan dari tempat yang Anda
percaya. Hal berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah membeli "Mesin
pembuat roti" dari toko online atau toko alat elektronik mana pun. Harga
mesin ini bervariasi, mulai dari Rp 800.000 sampai Rp 3.000.000. Kami
menyarankan Anda untuk memilih mesin yang wadahnya terbuat dari bahan keramik,
bukan dari bahan teflon. Rekomendasi kami tersebut bukan karena ada masalah
pada peralatan berbahan teflon, tetapi karena bahan teflon kemungkinan besar
mudah tergores. Panci yang Anda gunakan di rumah pun kemungkinan besar dilapisi
dengan bahan teflon. Jika Anda dapat menggunakannya dengan hati- hati, tidak
ada masalah pada peralatan yang berbahan teflon. Selain itu, berkat mesin ini,
Anda dapat membuat lebih dari dua puluh jenis roti, mulai dari roti gandum utuh
hingga roti tawar biasa. Anda juga dapat membuat adonan pizza, kue, dan selai.
Dengan demikian, Anda dapat melakukan penghematan dengan membuat roti Anda
dengan biaya yang lebih murah.
(Sumber Fazilet)
Comments
Post a Comment