Bahasa asing terdapat dalam kurikulum setiap
semester, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga universitas Bahasa Inggris
yang merupakan mata kuliah wajib dengan jumlah pelajaran yang beragam telah
berhasil menjadi pelajaran yang tidak disukai banyak siswa. Meskipun banyak
faktor yang menyebabkan tidak disukainya pelajaran tersebut, prasangka buruk
para siswa dan anggapan mereka bahwa mereka tidak akan menggunakan bahasa
Inggris di masa depan itu memiliki andil besar dalam hal tersebut. Baiklah,
meskipun kita telah mempelajari bahasa Inggris sejak lama, mengapa kemampuan
bahasa Inggris kita masih tidak lebih dari beberapa kalimat?
Apakah kita mempelajari bahasa Inggris? Ketika
berencana untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan swasta, Anda mungkin menemukan ralisan "Bahasa
Inggris tingkat A1/A2/B1/B2/ C1/C2" di antara syarat kualifikasi yang
diperlukan, lalu Anda pun mulai belajar bahasa Inggris. Mungkin juga ketika
Anda memutuskan untuk menjadi dosen di sebuah universitas, usian TOEFL datang
di depan mata Anda, dan Anda mempersiapkan tes ini dengan buku grammar yang
berisi ratusan halaman. Jika Anda telah memutuskan untuk belajar bahasa Inggris
hanya sebagai bobi, Anda akan berusaha mempelajari bahasa tersebut dan
disibukkan dengan CD pendidikan dan buku-buku yang telah memasuki hidup Anda
dengan nama-nama seperti "Bahasa Inggris Praktis". "Bahasa
Inggris dalam 30 hari. Kegiatan mempelajari sebuah bahasa dengan mempelajari
aturan tata bahasanya dan menghafal kata-kata dari bahasa itu disebut "Language
Learning" atau "Pembelajaran Bahasa".
Biasanya, pembelajaran
seperti ini yang dilakukan dengan sengaja hasilnya tidak akan permanen. Mungkin
Anda sudah mengubah rute liburan Anda ke negara yang menggunakan bahasa yang
ingin Anda pelajari. Mungkin juga selama perjalanan bisnis Anda ke sebuah
negara, walaupun hanya dalam waktu yang singkat, Anda mengondisikan diri Anda
untuk berbicara dengan bahasa yang digunakan di negara tersebut dan menyadari
bahwa Anda sudah dapat berbicara dengan bahasa tersebut pada tingkat tertentu
di akhir perjalanan. Ketika kita mengirim anak kita kepada kerahat atau saudara
kita di luar negeri untuk liburan, kita dapat menyaksikan bahwa anak kita itu
dapat berbicara dengan bahasa negara yang ia kunjungi dengan mudah setelah
liburan Mungkin juga Anda pernah melihat bahwa seorang pekerja asing yang
datang ke tempat kerja Anda dapat berbicara bahasa Indonesia pada tingkat
bahasa percakapan sehari-hari dengan Anda dalam beberapa bulan. Demikian pula,
pembelajaran bahasa yang dilakukan dengan paparan bahasa target disebut
"Pemerolehan Bahasa" atau "Akuisisi
Bahasa (Language Acquisition). Aturan dan
struktur kalimat tidak begitu penting dalam jenis pembelajaran ini. Jika
lingkungan yang sesuai tersedia, pemerolehan bahasa yang tidak disadari ini akan
berulang sehingga menjadi permanen, dan komunikasi orang-orang ini dalam bahasa asing akan terus berlanjut
tanpa gangguan Apakah kondisinya akan berbeda dalam bahasa ibu? Sejak pertama
membuka mata di dunia, seorang bayi tetap diam sampai mereka mengucapkan kata-kata
pertamanya. Anak-anak yang mulai mengeja kata perlahan-lahan pada 6 bulan
pertama akan mulai mengucapkan kata-kata pada usia 12 bulan. Ketika berusia
sekitar 2 tahun, mereka memulai komunikasi yang sehat dengan menggunakan
beberapa kata bersamaan dengan berkembangnya kosakata mereka.
Selama masa ini,
mereka terus-menerus menerima "input data" dari sekitar mereka Entri
ini tidak dimaksudkan untuk mengajarkan bahasa kepada anak. Misalnya, tidak ada
orang tua yang pernah menyapa anak mereka dengan cara ini, "Dengar anakku,
subjek sebuah kalimat harus ada di paling depan, predikatnya harus tunggal,
predikatnya harus di tengah kalimat, dll... Apa yang dibicarakan di sekitar
anak memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan struktur bahasa anak
itu.
Struktur bahasa anak tidak sama persis dengan
struktur bahasa, orang dewasa karena anak-anak memperoleh bahasa, bukan
mempelajarinya. Oleh karena itu, anak-anak melakukan kesalahan seperti
generalisasi dan over generalisasi pada usia dini. Anda pasti pernah mendengar
kalimat kalimat anak berkali-kali seperti "Ayah, saya pergi ke taman
kemarin. Lihat ibu, gedung ini tinggi, tetapi gedung ini tanpa tinggi..."
Kita menyadari bahwa seorang turis yang mengunjungi Indonesia membuat kesalahan
serupa ketika berusaha berbicara bahasa Indonesia. Sebab, turis itu juga
memperoleh bahasa, bukan mempelajarinya. Namun, seorang anak yang telah
mencapai usia sekolah dasar dapat berbicara bahasa ibunya dengan lancar dan
tanpa kesalahan, tidak berbeda dengan orang dewasa.
Jadi, apa yang harus kita lakukan?
Jika kita pertimbangkan kesulitan dalam
mempelajari bahasa ibu, proses pemerolehan bahasa yang memakan waktu
bertahun-tahun, dan meskipun demikian, tetap ada kesalahan yang jelas
dilakukan, maka pemerolehan bahasa dengan studi bahasa secara individu atau
dengan pendidikan bahasa yang diberikan selama beberapa jam dalam seminggu
selama masa-masa sekolah tidak mungkin berhasil. Hal yang benar untuk dilakukan
adalah tetap menjaga hubungan hangat dengan bahasa asing Kehangatan ini dapat
dicapai tidak hanya dengan pergi ke negara tempat bahasa itu digunakan, tetapi
juga dengan mengikuti program virtual dan aplikasi studi interaktif secara
teratur berkat teknologi yang terus berkembang. Dengan cara ini, alih-alih
mempelajari tata bahasa dan kosakata, kita mempelajari bahasa asli dengan
mengenalnya di lingkungan alaminya. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa
bukanlah kekuatan air yang dapat melubangi batu, tetapi kontinuitas tetesannya.
Belajar bahasa itu seperti mendorong tong di jalan menanjak...
Perkembangan bahasa pada dasarnya dipelajari
dalam dua bagian utama, yaitu bahasa reseptif (persepsi pendengaran) dan bahasa
ekspresit. Bahasa reseptif adalah penangkapan dan pemahaman anak terhadap
ekspresi verbal. Adapun Bahasa ekspresif adalah ungkapan pikiran atau perasaan
dengan bantuan simbol-simbol atau sistem simbol. Selama dalam perkembangan
normal, bahasa ekspresif dan reseptif anak harus berbanding lurus dengan
usianya.
Diketahui bahwa bahasa reseptif pada anak-anak
berkembang lebih awal dari bahasa ekspresif Untuk mendukung perkembangan bahasa
reseptif. individu di sekitar anak perlu membuat kalimat pendek, sederhana, dan
pengulangan.
Bahasa Reseptif
Ekspresi verbal Gerak tubuh dan mimik yang
digunakan saat berbicara pengungkapan kata atau kata kerja dengan gerakan,
mainan yang digunakan dan barang-barang yang sesuai dengan usia pemahaman anak
adalah hal-hal yang dapat memengaruhi pemahaman anak tentang pembicaraan
Partisipasi aktif anak dalam permainan hang dibentuk dengan menggunakan metode
permainan dalam setiap kegiatan Kantak mata harus dilakukan ketika berbicara
dengan anak-anak bersamaan dengan digunakannya komunikasi verbal yang
sederhana.
Bahasa Ekspresif
Dalam periode ini, anak-anak mulai mendapatkan
kemampuan untuk mengekspresikan diri Seorang anak dengan perkembangan bahasa
yang normal akan mempelajari tata bahasa seiring dengan berjalannya waktu
Meskipun kata-kata yang kita gunakan berada pada tingkat yang dapat dipahami
anak anak anak memperoleh setiap aturan bicara dalam periode usia yang
berbeda-beda dan dapat mengembangkan getahuannya yang Rum Bombil mempelajari 10
terampilan baru edua berikutnya kata juga harus ching offintikan apa yang weak
bagaimana id murya dan apa yang Kita harus mengabagi anak- anak at mereka
meniru apata katakan.
(Sumber insan dan Hayat)
Comments
Post a Comment